Menu
Animated Buttons - "Pressed Effect"
... !doctype>!doctype>Slideshow
Automatic Slideshow
Change image every 3 seconds:
1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur
Selasa, 15 November 2016
Surat Kepada Ketua Umum PSSI
Kepada
Yth. Ketua Umum PSSI
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi
Di Tempat
Salam Olahraga,
Saya adalah salah seorang anak bangsa dari jutaan anak bangsa yang senantiasa setia dan selalu mengikuti perkembangan sepakbola nasional. Apapun kondisinya, saya mungkin sedikit dari anak bangsa yang masih percaya dan berharap sepakbola Indonesia mampu bersaing di pentas dunia.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Edy sebagai Ketua Umum PSSI, Induk organisasi sepakbola Nasional dan berharap bapak bisa membawa amanah untuk memajukan sepakbola nasional. Harapan saya, setidaknya Bapak tercatat dalam sejarah sebagai Ketua Umum yang fenomenal dengan standar tinggi yang mampu menjadi peletak dasar sepakbola Indonesia yang bermutu sekaligus berprestasi sehingga seperti yang Bapak sampaikan pada saat wawancara dengan Kompas TV menjadikan PSSI bermartabat.
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada Bapak terkait menjadikan sepakbola Indonesia bermartabat. Semoga Bapak berkenan menerima masukan ini dan mewujud nyatakan dalam aksi nyata.
1. Kejujuran
Sebagaimana cita-cita bapak untuk menjadikan PSSI Bermartabat. Saya kira hal terpenting yang mesti ada dan menjadi syarat utama dalam tubuh PSSI yang bermartabat adalah kejujuran. Ini sudah hukum alam. Siapa pun mustahil mencapai kesuksesan tanpa bekal kejujuran. Dalam kaitan dengan hal ini, saya berharap langkah pertama yang mesti Bapak lakukan adalah mengumumkan neraca atau laporan keuangan PSSI saat ini kepada publik secara transparan dan berkelanjutan. Dengan demikian, publik pun merasa memiliki PSSI dan ikut mengawasi jalannya roda organisasi pada treknya sekaligus sebagai stimulus kepada publik untuk bisa ikut ambil bagian dalam hal pendanaan atau mengisi celah bisnis yang saling menguntungkan. Mengingat, organisasi yang sehat manajemennya adalah organisasi yang sehat secara finansial, maka sudah saatnya PSSI mesti menjadi organisasi yang sehat. Kalau sehat fisik dan jiwa, larinya kencang pintar gocek....ya juara pak bayarannya. Heheheheee...
2. Ajak Seluruh Elemen Buat Blueprint.
Diawal kepemimpinan bapak ini, bagaimana kalau sebagai permulaan bapak merangkul semua elemen melalui Sidang Besar PSSI atau apalah namanya dengan tidak hanya mengundang para pegiat sepakbola, pemerintah, tapi juga mengundang pakar-pakar seperti pakar tulang, gigi, gizi, psikologi, sport science, dan elemen2 terkait yang sekiranya dapat membentuk sebuah blue print pembangunan sepakbola nasional dengan target jangka pendek, menengah, dan panjang yang terukur berupa prestasi tim nasional berbagai level usia.
Bentuk pengembangan melalui science dalam upaya mendapatkan formula yang pas dalam mengembangkan talenta-talenta muda Indonesia. Dalam cetak biru tersebut, mesti terperinci apa saja yang mesti dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia yang tergabung dalam klub binaan termasuk pola latihan, hingga pemberian vitamin terhadap perkembangan tulang sekaligus pola makanan untuk mendapatkan gizi yang sanggup membuat seorang pemain memiliki ketahanan fisik yang dapat bermain dalam level tinggi selama minimal 90 menit atau 120 menitlah. Termasuk psikologi yang berkaitan dengan perkembangan mentalitas pemain.Blueprint ini mesti didasari sebuah proyek sains terhadap ciri fisik orang Indonesia dan bukan diambil copy paste dari luar. Mesti ada kajian mendalam demi mendapatkan sebuah formula dari sisi psikologi, gizi, tulang, dan sebagainya yang berkaitan dengan pengembangan seorang atlet sepakbola.Ini penting sehingga nanti dapat berkembang dalam pola main seperti apa yang paling pas dan menjadi ciri khas Timnas Indonesia berbagai kelompok umur. Blueprint ini kiranya dapat dipakai sebagai patokan wajib bagi setiap klub yang terdaftar dan bernaung dibawah PSSI agar ada standarisasi baku dalam tata kelola sepakbola nasional yang nantinya diharapkan dapat bermuara pada prestasi Timnas Indonesia.
3. Membangun Fasilitas Olahraga Yang Mumpuni
PSSI sudah saatnya mesti mulai berpikir untuk selain mendapatkan kue dari pemerintah dalam upaya membangun infrastruktur kekinian, juga mesti berani membuat proposal kerjasama bisnis yang saling menguntungkan untuk hal infrastruktur. Tahap awal, mungkin berupa perangkat kebugaran fisik bagi klub-klub peserta liga Indonesia. Ini tentu sangat membantu pengembangan sepakbola sesuai Blueprint yang telah dibuat. Kalau ini dapat dilakukan, saya yakin PSSI akan mendapatkan level pemain yang dapat diandalkan sehingga siapapun pelatih Timnas kelak hanya memainkan strategi ketika mempersiapkan Timnas. Apalagi bila misalnya, minimal masing-masing ibukota Provinsi memiliki Stadion serta lapangan latihan dan laboratorium yang memadai sesuai standar internasional. Wow...dahsyat!
4. Mengedepankan Taat Aturan
Taat pada aturan yang berlaku dan menindak tanpa pandang bulu adalah bentuk disiplin yang mesti hadir dalam tata kelola sepakbola nasional. Dengan demikian, tidak hanya pelatih dan pemain yang merasa nyaman dan aman, tetapi juga wasit serta suporter pun pada akhirnya mesti mematuhi berbagai aturan baku yang sudah ditetapkan. Jangan sampai ada tindakan pembiaran yang justru jauh dari unsur kejujuran dalam membangun sepakbola nasional. Hukum tanpa pandang bulu adalah wajib hukumnya. Hal ini juga tentu berkaitan dengan perlindungan terhadap para pelaku sepakbola dari perbuatan semena-mena yang merugikan mereka untuk bertindak profesional. Ketika ini sudah dilakukan, maka dapat dipastikan pelaksanaan kompetisi tentu akan semakin menarik dan memiliki daya saing. Terutama yang paling penting adalah kepercayaan dari publik. Niscaya, output yang dihasilkan pun berkualitas.
5. Membuat Standarisasi Pelatih dan Pemain Timnas
Sebuah Timnas yang kuat mesti diisi oleh individu-individu baik pelatih maupun pemain yang memang diakui memiliki level yang berbeda dari pelatih atau pemain pada umumnya. Walaupun (soal pemilihan pemain) tentu sangat berkaitan erat dengan selera pelatih sesuai strategi yang akan diterapkan nantinya. Namun, adalah hal penting untuk menetapkan standar kompetensi seorang pemain yang dapat berlaga mewakili Timnas Indonesia termasuk pelatih yang akan menjadi arsitek Timnas. Lantas, standar apa saja yang mesti dibuat?? Misalkan seorang pelatih Timnas selain memiliki track record prestasi sebelumnya juga memiliki lisensi A misalnya. Atau untuk pemain, selain membawa tim (klub) berprestasi atau prestasi individu yang dibuat, juga misalnya memiliki level fitnes atau VO2 Max yang telah ditentukan. Ini juga salah satu cara untuk menghilangkan aroma subjektivitas serta intervensi pengurus kepada area teknikal pelatih. Ini juga meningkatkan daya saing kepada pemain maupun pelatih. Sehingga kelak pemilihan pelatih maupun pemain murni sesuai standar objektif yang dibuat bukan sekedar karena murah meriah, bisa diajak kerjasama, dari daerah sendiri, dsbnya. Kelak, setiap pemain maupun pelatih yang berlaga membawa Timnas Indonesia adalah pribadi-pribadi berkualitas mumpuni yang tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas Timnas. Jangan sampai pelatih ataupun pemain dipilih berdasarkan faktor x dibelakang layar pak.
Demikian yang dapat saya sampaikan, kiranya Bapak dapat melaksanakan kelima butir curhatan ini dalam masa kepemimpinan Bapak. Bagaimana pak? Berat ya?? Memang berat pak menjadi ketua umum PSSI dan bukan hal mudah untuk mengurus olahraga yang paling digemari rakyat Indonesia.
Tapi saya percaya pak. Jika niat kita baik dan fokus untuk membenahi satu per satu sesuai lima poin diatas, Indonesia tidak hanya disegani di level Asia tapi bisa mendunia. Ini soal komitmen dan kerja keras yang dilandasi tekad kuat. Tidak ada yang mustahil selama kita berupaya maksimal. Lihat saja, Indonesia dan Jokowi. Jakarta dan Ahok, Bandung dan Kang Emil, Surabaya dan Ibu Risma, dan mungkin masih banyak lagi pemimpin kekinian yang membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil untuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik.
Kenapa saya harus menulis ini?? Karena, menurut saya, inilah momentum kebangkitan Sepakbola Nasional mengikuti trend negara kita yang mulai bangkit dari keterpurukan. Sekali lagi, jutaan pecinta sepakbola nasional sedang menunggu gebrakan yang dibuat oleh Bapak Edy Rahmayadi.
Maaf pak!! Surat yang saya tulis ini terlalu panjang, sepanjang penantian saya pada perubahan sepakbola nasional menuju kepada PSSI yang bermartabat dan gemilang prestasi.
Semoga surat ini bisa sampai sekaligus terbaca oleh Bapak dan bapak dapat menjawabnya dengan kerja nyata melaksanakan poin-poin yang disebutkan. Terima kasih sebelumnya.
Wasalam Olahraga,
Joe Frigerio
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mantap Bro... Kayanya ente cocok jadi Staf Ahlinya Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi, Soalnya Kalau beliau Baca ini Surat pasti ente langsung ke Jakarta... hahahahha... Salam Olahraga...
BalasHapusMakasih bro....btw, jangan talalu lebay bro hahahhaaaaa...salam olahraga
HapusWe bro jangan hanya main di blog saja, sebarkan juga surat nya ke blog2 lain atau kompasiana biar suaranya terdengar sampai ke ketua pssi yang baru, kalau perlu lansung ke orang nya bersurat atau via email ya, sukses sepakbola indonesia!
BalasHapusSudah disebarkan melalui akun medsos yang ada. Tapi kalau bisa dibantu penyebarannya. Makasih banyak bro.
BalasHapus