Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Sabtu, 19 Maret 2016

Lukisan Cahaya Mistis Di Bangker Merapi

Baru-baru ini saya mendapat tugas untuk memenuhi undangan kantor yang dilaksanakan di Jogjakarta tepatnya di Desa Sambi, Sleman. Dalam kegiatan tersebut, pada hari ketiga ada salah satu mata acara kegiatan yakni Capacity Building dengan tema Sinergy In Harmony. Kami pun mengikuti beragam permainan disusul dengan menikmati lavatour ke puncak Merapi.

Pagi itu, dua hari yang lalu kamis (17/03/2016) dengan kendaraan jeep yang sudah disediakan, kami pun beranjak mengikuti lava tour ke puncak Merapi. Masing-masing mobil berisi 4 orang dari keseluruhan peserta yang berjumlah 88 orang dari seluruh Indonesia. Kami menikmati perjalanan yang lumayan menantang adrenalin. Ada sensasi yang tak bisa dijelaskan kata. Ada pengalaman yang sungguh berkesan khususnya bagi saya pribadi.

Setelah berulang kali terombang-ambing menyusuri jalanan yang penuh liku, akhirnya kami tiba di perhentian pertama dari lava tour Merapi yakni museum mini yang merupakan bekas rumah penduduk Bapak Kimin yang telah porak poranda sebagai saksi bisu kekuatan alam yang maha dahsyat sekaligus menunjukkan kebesaran Tuhan. Harta benda dan ternak hancur lebur dipajang dalam rumah tersebut bersama foto-foto yang tertata di dinding rumah seputar kejadian erupsi Merapi. Seperti biasa semua peserta berpose ragam gaya berlatar belakang museum tersebut. Dalam museum tersebut, hanya satu ruangan yang tidak diperbolehkan untuk memotret yakni ruangan tempat dipajangnya berbagai senjata Kris (Mungkin kris koleksi pemilik rumah).

Kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali merasakan sensasi diatas jeep, meliuk diantara bebatuan dengan jalanan menanjak. Kira-kira pukul 11.00 waktu setempat, kami pun tiba di perhentian kedua dari lava tour yakni Bangker Merapi. Suasana ketika itu cerah dengan sedikit mendung namun tak menghalangi kami untuk menikmati puncak Merapi tersebut karena menghadirkan pemandangan yang luar biasa untuk melihat Kota Jogjakarta dari atas ketinggian. Sekali lagi masing-masing peserta lantas mengambil pose terbaik untuk mengabadikan moment tersebut termasuk juga saya. Saya pun lantas masuk kedalam bangker untuk melihat isi di dalam bangker tersebut, namun ketika melewati pintu bangker tak ada yang bisa saya lihat kecuali hitam pekat gelap gulita. Saking gelapnya, saya mengeluarkan kamera DSLR saya dengan maksud membidik ruangan tersebut dengan setelan otomatis agar cahaya flash kamera dapat memberikan cahaya membantu saya melihat dan menyusuri bangker tersebut. Harapan tersebut sirna karena cahaya flash kamera tidak menyala. Tapi bidikan saya ke ruangan bangker tersebut rupanya berhasil menangkap objek dalam ruangan tersebut dan tersimpan dalam memory kamera saya. Saya pun balik kanan untuk keluar ruangan tersebut karena tak bisa melihat apapun dalam ruangan tersebut. Melanjutkan berfoto ria dengan rekan-rekan yang lain diluar bangker sembari menikmati view yang aduhai.

Usai dari bangker, kami pun diajak untuk kembali berpetualang ke batu alien. Batu yang konon katanya berada ditempat tersebut setelah erupsi gunung Merapi tahun 2010. Batu besar berwarna abu-abu gelap menjurus hitam yang terletak begitu saja. Batu hasil erupsi Merapi tersebut disebut Batu Alien oleh masyarakat sekitar karena bentuknya yang menyerupai wajah manusia. Sekilas kita melihat batu tersebut lazimnya batu-batu besar lainnya namun bila diperhatikan seksama benarlah adanya batu tersebut memiliki rupa mirip wajah manusia. Pemandangan disini juga tak kalah menarik, karena kita bisa memotret liukan kali gondel yang membawa lava erupsi Merapi yang kini justru dipenuhi aktivitas penambang batu dan pasir.

Setelah berpose dengan batu alien. Kami pun kembali menuruni lereng Merapi dengan jeep untuk menuju perhentian keempat yakni bermain air di kali layaknya para offroad sejati. Kemudian kembali ke tempat penginapan kami di Desa Sambi untuk melanjutkan kegiatan sebagaimana terjadwal.

Di sela-sela makan siang, seorang teman menanyakan tentang foto dan ingin melihatnya. Saya pun mengambil kamera untuk review gambar di kamera. Satu per satu foto kami lihat hingga selesai namun saya tercengang ketika melihat foto dalam bangker. Tak disangka hasilnya seperti menggunakan flash kamera dan ada objek foto berupa batu besar. Yang membuat saya terperanjat adalah bagian dari objek menyerupai kepala manusia yang sedang menengadah keatas. Ups...awalnya saya mengira ini karena saya berhalusinasi atau berimajinasi karena pengaruh foto-foto yang dipajang di sepanjang lava tour Merapi. Saya lantas bertanya dan memperlihatkan kepada beberapa teman dan mereka semua mengiyakan bahwa benar menyerupai kepala manusia. Coba perhatikan foto di samping lihat posisi batu paling kanan bawah layar.

Entahlah...malamnya ketika hendak membuka pintu kamar tiba-tiba saya merasa begitu takut. Tapi saya menguatkan diri dengan berkata bahwa ini hanyalah kebetulan semata. Itu hanya sebuah batu. Tidak lebih. Jujur saja pengalaman mendapatkan gambar seperti ini merupakan hal baru bagi saya setelah sekian lama bergelut dengan dunia fotografi. Itulah mengapa saya menulis judul tulisan ini " Lukisan Cahaya Mistis Di Bangker Merapi". Satu hikmah yang saya peroleh adalah mendoakan para korban Merapi agar boleh mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.



3 komentar: