Menu
Animated Buttons - "Pressed Effect"
... !doctype>!doctype>Slideshow
Automatic Slideshow
Change image every 3 seconds:
1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur
Jumat, 29 April 2016
Fakta Di Balik Kesuksesan Juventus
Juventus alias Si Nyonya Tua telah memastikan gelar liga Seri A sekaligus menciptakan rekor sepakbola Italy dengan 5 kali beruntun raih Scudetto.
Kesuksesan tim Zebra yang didanai oleh keluarga Agnelli tersebut erat kaitannya dengan faktor keberadaan maestro asal Perancis.
Faktanya, kesuksesan Juventus dalam 3 dekade terakhir tak lepas dari keberadaan gelandang kualitas mumpuni dari Negeri Eiffel. Ya...Juventus seperti berjodoh dengan pemain asal Perancis.
Diawali oleh seorang Michel Platini di tahun 1982 -1987. Platini bahkan membawa Juventus untuk pertama kalinya merebut tahta Eropa. Dengan gayanya yang Stylish, Platini sukses membawa Juventus ke masa jaya. Walaupun gelar itu diwarnai insiden berduka karena Juventini menjadi korban usai bentrok dengan pendukung Liverpool yang dikenal dengan tragedi Heysel.
Di era 1990-an. Juventus kembali berjaya di pentas Eropa. Tepatnya musim 1995-1996. Percaya atau tidak, lini tengah Juventus kala itu dihuni oleh seorang maestro Perancis dalam diri Didier Deschamps. Peran Deschamps dalam menjaga keseimbangan lini tengah Juventus merupakan salah satu faktor penentu Juventus menumbangkan sang juara bertahan Ajax Amsterdam saat itu yang difavoritkan mengingat rekor Ajax yang baru kebobolan 2 gol dengan serangan yang sangat tajam sentuhan Van Gaal.
Kemudian Juventus kembali merekrut seorang pemain keturunan Aljazair asal Perancis. Ya...siapa tidak mengenal Zinedine Zidane. Sang maestro lini tengah Perancis yang bermain dengan sangat cerdas dengan skill mumpuni. Beragam gelar diraih Juventus dengan keberadaan Zidane dalam tim. Sayang, Zidane belum sempat memberikan trophy Eropa sudah keburu dijual ke Real Madrid. Zidane hanya nyaris membawa Juve merajai Eropa dengan 2 kali berturut-turut ke Final. Tentang hal ini, Lippi yang kala itu membesut Juventus mengaku geram dengan tindakan manajemen Juventus. Karena, Zidane langsung memberikan gelar Eropa kepada Real Madrid pasca kepindahannya dari Juventus dengan rekor pemain termahal.
Era Zidane berakhir. Kini, pemuda Perancis yang sangat kuat dan potensial di usianya yang masih sangat muda menjelma menjadi roh permainan Juve di lini tengah. Keberadaan Paul Pogba yang diperoleh Juventus secara gratis dari Manchester United merupakan salah satu kesuksesan Juventus di bursa transfer. Sampai saat ini, setidaknya Pogba berhasil membawa Juventus mencatat rekor baru di kancah sepakbola Negeri Pizza plus sudah sekali nyaris membawa Juventus merajai benua biru.
Melihat kenyataan bahwa Pogba masih sangat muda, sangat besar kemungkinan Pogba bakal menggeser seniornya Platini, Deschamps, dan Zidane dalam hal rekor gelar bagi Juventus dan menjadi legenda untuk publik Juventus Stadion di Kota Turin.
Namun, untuk mencapai hal tersebut syarat utamanya manajemen Juventus mesti bisa bertahan dari rayuan menggiurkan dari para pesaing di Eropa untuk sebuah mutiara yang jelas sangat menguntungkan bagi neraca keuangan tim Zebra. Label 'Not For Sale' mesti dikenakan manajemen Juve untuk pemain yang ini bila ingin melihat sumbangsih besar maestro Perancis yang satu ini. Tak menutup kemungkinan Pogba pun bisa bernasib sama seperti Zidane sebagai pemain termahal dunia.
Pada akhirnya, tanpa mengecilkan peran pemain lain serta strategi pelatih dan manajemen tim. Sebuah fakta telanjang dalam sejarah kesuksesan Juventus adalah kisah sukses Juventus tak pernah lepas dari peran gelandang elegan asal Negeri dengan motto ' Liberte, Egelite, dan Fraternite tersebut.
Fakta tersebut sekaligus mengingatkan Juventus dan para Juventini bahwa untuk meraih kesuksesan apalagi merajai Eropa seperti mimpi yang ditargetkan Aleggri untuk musim depan maka hukumnya mesti menjaga baik-baik keberadaan maestro Perancis yang ada dalam tim saat ini. Bila tidak, maka itu hanyalah mimpi di siang bolong.
Maaf! Bila saya simpulkan dan katakan," Juventus tak bisa berprestasi tanpa kehadiran gelandang elegan asal Perancis."
Ini soal realita yang tersaji. Faktor x kesuksesan Juventus sangat tergantung pada keberadaan gelandang-gelandang Perancis di dalam tim. Sebuah fakta yang seharusnya dimaknai dengan ungkapan terima kasih dari seluruh komponen Juventus baik klub maupun supporter untuk sepakbola Perancis sebagai tanda penghormatan.
Salam Olahraga,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar