Peace, Love, Unity, and Respect
Menu
Animated Buttons - "Pressed Effect"
... !doctype>!doctype>Slideshow
Automatic Slideshow
Change image every 3 seconds:
1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur
Sabtu, 23 April 2016
Perang dan Damai
Belum lama ini saya terusik ketika mendengar istilah perang defensif. Dikatakan, perang defensif adalah perang yang terjadi karena mempertahankan diri saat di serang. Keterusikan saya bukan pada definisi perang defensif itu melainkan pernyataan yang mengikuti dibelakangnya bahwa perang defensif adalah bagian dari jalan damai.
Seketika otak saya seperti berjerawat. Apalagi mendengarnya di sebuah pertemuan yang sungguh bermartabat. Berbekal pengetahuan yang sangat sepotong dan otak yang berjerawat ini, batin saya bergolak. Menurut saya, sederhananya yang namanya perang tidak ada damai dan namanya damai tidak ada perang. Jadi, perang apapun alasannya tidak bisa digolongkan sebagai bagian dari kedamaian.
Karena setahu saya, perang itu ada unsur pertikaian/permusuhan, sedangkan damai justru sebaliknya memenuhi unsur aman dan tentram alias bebas dari pertikaian/permusuhan.
Dalam kasus ini, asosiasi perang di satu sisi dan damai di lain sisi mesti dibenahi terlebih dahulu pemahamannya agar tidak mengaburkan makna dan sekaligus mengakui ketelanjangan fakta bahwa memang tak ada kedamaian bila ada perang.Segala pembenaran untuk sebuah alasan berperang tidak ada sangkut pautnya dengan perdamaian.Pengakuan tentang ini memang membutuhkan kebesaran hati apalagi bila sudah menyangkut doktrin yang diyakini.
Sampai pada titik ini, saya merasa beruntung bahwa saya tidak pernah di doktrin bahwa perang adalah bagian dari damai. Apalagi sampai diajak untuk berperang demi sebuah utopia kehidupan.
Saya juga merasa bersyukur karena berbekal pengetahuan saya yang sepotong membawa saya pada bentuk kepolosan untuk memaknai secara sangat sederhana bahwa perang dan damai adalah dua sisi mata uang yang berbeda ibarat hitam dan putih.
Kesederhanaan serta kepolosan cara berpikir saya boleh jadi salah. Tapi keyakinan saya, bila perang dengan alasan tertentu adalah bagian dari damai, maka mestinya damai pun dengan alasan tertentu adalah bagian dari perang.
Maaf!! Bila Anda bingung,karena saya pun kebingungan. Maklum, ketika misalnya saya diserang Anda, lalu saya mempertahankan diri dengan bertikai/bermusuhan dengan anda. Apakah pantas disebut saya berdamai dengan Anda??Jika Anda merasa pantas disebut damai, kita berbeda kawan!! Itulah mengapa perbedaan itu indah karena kita diciptakan secara berbeda dan keseimbangan hanya bisa diperoleh bila ada perbedaan.
Salam Cinta Damai,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nice thing bro...gw suka cara pikir lu...
BalasHapusTerima kasih bro
BalasHapus