Begitu yang tertulis di baju para sahabat dan keluarga Mirna. Ya...keadilan untuk Mirna menjadi Paripurna ketika palu hakim diketuk dengan putusan hukuman 20 tahun penjara bagi Jessica.
Mungkin benar masih ada rasa ketidakpuasan bagi sahabat atau keluarga Mirna atas hukuman tersebut karena 100 tahun ataupun 1000 tahun lamanya hukuman tetap tidak akan pernah mengembalikan Mirna. Tetapi bagaimana pun juga hukuman kepada Jessica mesti disyukuri sebagai bentuk keadilan atas kepergian Mirna.
Bahwa masih ada episode berikutnya menyusul 30 episode terdahulu untuk mendapatkan sebuah nilai keadilan adalah fakta yang mesti dihadapi. Tetapi setidaknya saat ini luka yang diderita karena kepergian Mirna sedikit terobati karena mendapatkan pelaku pembunuhan dan sudah dihukum pula.
Ini adalah bentuk terima kasih kita kepada Mirna karena bagaimana pun juga kepergian Mirna dengan cara keji telah memberikan kita pelajaran berharga dalam banyak hal. Sudah semestinya kita tidak terjebak dalam pusaran isu yang coba dikembangkan oleh pihak-pihak yang mengaburkan keadilan untuk Mirna.
Bayangkan saja bila setahun lewat dan tidak ada hasil pengungkapan kasus pembunuhan Mirna. Lantas Mirna meninggal begitu saja tanpa ada pembunuh?? Itu jauh lebih berbahaya dan menjadikan wibawa hukum di negeri ini terinjak-injak dan akan menjadi stimulus bagi pelaku lainnya untuk melakukan perbuatan serupa.
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Berkali-kali melakukan pelanggaran hukum, akhirnya terhukum juga. Siapa tabur dia akan menuai. Itu sudah hukumnya karena dunia butuh keseimbangan.
Kejanggalan yang serba "kebetulan" adalah sebuah petunjuk. Mungkin bisa direkayasa untuk ditutupi agar menjadi pembenaran, tapi Tuhan memiliki caranya sendiri untuk sebuah keadilan. Dan bersyukur bahwa sekali pun secara materil ada kesalahan penyidik dalam membuktikan tetapi secara hukum formil, hakim telah bertindak sebagaimana fakta tersaji yang mengarahkan kepada Jessica.
Analoginya seperti ini ada laporan kasus kehamilan oleh seorang wanita. Tidak ada saksi yang melihat kelamin lelaki masuk kedalam liang lahat si wanita. Tetapi ada yang melihat keduanya berjalan bersama dan masuk dalam kamar. Inilah petunjuk dan membangun asumsi bahwa dua orang dewasa sekamar tentu melakukan perbuatan orang dewasa sehingga menyebabkan kehamilan sekalipun mungkin saja tidak selamanya demikian. Katakan saja lelaki A yang terlihat jalan bersama dan di dalam kamar berdua dengan si wanita. Jangan mengaburkan fakta bahwa si wanita tersebut di hamili oleh housekeeper yang menyiapkan kamar dengan menaruh sperma di tempat tidur atau menuduh saudara lelaki si wanita yang menghamili.
Untuk itu, sudah semestinya kita tidak terjebak oleh orang-orang yang hendak mengaburkan keadilan untuk Mirna.Mari berpikir tentang keadilan sebagai bentuk cinta Tuhan kepada manusia.
Bila ada tuduhan terhadap Arif ataupun Rangga mesti didukung dengan fakta-fakta yang mengarahkan dan memberikan petunjuk seperti analogi diatas tadi. Tapi bukan dengan cara menyebarkan fitnah. Karena itu jauh lebih sadis dari membunuh.
Kalau bahasa saya, jangan biarkan Mirna mati dua kali hanya karena permainan opini tanpa bukti setidaknya petunjuk kenapa dia bisa dikatakan terdakwa.
Justice for Mirna adalah keharusan. Ini yang mesti pertama kita tempatkan dalam frame rasa keadilan kita.
Tentang siapa pelakunya dan bagaimana keadilan bagi pelaku atau tertuduh pelaku soal berikutnya melalui mekanisme hukum yang ada di negeri ini.
Dalam kasus ini, sudah sepantasnya kita kawal justice for Mirna, bukan lainnya. Mengapa?karena jelas bahwa Mirna adalah korban perlakuan sadis yang tak akan pernah kembali sampai kapan pun.
"Justice for Mirna adalah keharusan. Ini yang mesti pertama kita tempatkan dalam frame rasa keadilan kita".
BalasHapusterus bagaimana dengan orang yang hidup ? yang kemudian tanpa sengaja telah berada dalam posisi itu (menjadi yg paling telak untuk di tuduh ?
sementara kelemahan hukum sedemikian parah dalam mengerjakan tugasnya dlm kasus ini.
Justice for Mirna terlalu terkesan memaksa.mereka terlihat tidak mau tahu soal yang mana yang benar" salah. malah jadi terkesan demi justice for Mirna maka hukum harus buru" menenangkan suasana hati simpatisan Mirna tanpa perduli apakah yang menanggung beban selanjutnya akan kematian mirna adalah orang yang benar" pantas utk itu. kesimpulan saya nilai kebenaran hukum spt di anggap sepeleh oleh simpatisan Mirna.
sekian bro tanggapan dr gw
thanx for the post bro,this things is really interesting
Wkwkwkwkkkk....apakah benar dalam fakta persidangan keberadaan orang yang hidup tanpa sengaja berada dalam posisi itu?? Mari kita sama-sama lihat secara seksama agar bisa mengetahui apa beda pembenaran dan kebenaran.Ini penting agar tidak terjebak dalam pusaran isu yang berdampak jauuh lebih mengerikan. Makasih bro atas atensinya. Heheheheee
BalasHapus