Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Sabtu, 29 Oktober 2016

Pembenaran Versus Kebenaran

Kemarin saya menulis tentang Justice For Mirna dan mendapat tanggapan beragam terutama dari para Jessica Lovers. Karena itu, saya pun harus menulis tentang pembenaran vs Kebenaran ini agar dapat kita bedah bersama sekaligus mengetahui alasan kenapa saya menulis Justice For Mirna.

Yuk! Kita bedah sama-sama ya :

1. Pembenaran yang dilakukan oleh penasihat hukum Jessica merujuk pada temuan BB4 yang tidak mengandung Sianida. Logika yang dibangun, jika tidak ada sianida, maka Mirna bukan mati karena Sianida dan Jessica mesti bebas.
Kebenarannya BB4 hasil Puslabfor tidak hanya  sianida yang tak ditemukan tetapi juga kafein/kopi. Artinya, Bang Otto, dkk mestinya mengakui kalau Mirna tidak pernah minum kopi Ice Vietnam. Hal yang tentunya bertentangan dengan BB5, BB6, dan BB7. Inilah penyangkalan yang menikam muka sendiri kalau dilakukan. Tetapi berhasil mengelabui pemirsa dengan menghilangkan fakta bahwa kafein pun tidak ditemukan dalam BB4 tersebut.

2. Pembenaran yang dilakukan dengan menyatakan bahwa Mirna mati bukan karena Sianida.
Kebenarannya dalam gelas kopi es Vietnam tersebut mengandung Sianida dan kematian Mirna menunjukkan secara jelas ciri-ciri orang yang meninggal karena terpapar Sianida. Dan Tanpa disadari oleh Bang Otto, upaya membangun opini dan asumsi publik bahwa Mirna bukan mati keracunan dan tentu bukan karena Sianida sebenarnya sudah mulai berhasil mendapatkan simpati publik tapi tiba-tiba runtuh dalam duplik yang dibacakan Jessica. Topeng yang dikenakan pun tanpa sadar dibuka sendiri karena menuduh Arif membayar Rangga untuk meracuni Mirna. Penyangkalan yang tersangkal karena kebenaran. Heheheheee...artinya secara tidak langsung para ahli yang dihadirkan penasihat hukum terbantah kembali oleh bang Otto sendiri.

3. Pembenaran yang memunculkan Amir untuk mengubah alur cerita dengan pengakuan melihat Arif dan Rangga bertemu di parkiran GI sehari sebelum Mirna tewas.
Kebenarannya, setelah pengakuan pertama, Amir merevisi bahwa yang dilihat adalah orang yang mirip Arif dan Rangga. Lucunya, menurut pengakuan Manager Oliver Cafe, Amir datang dan memintanya untuk diizinkan bertemu dengan Rangga dan ketahuan kalau sosok Rangga seperti apa sebenarnya tidak diketahui oleh Amir. Koq bisa ya bilang melihat orang yang mirip dengan Rangga? Kemudian Amir juga memberikan semacam ancaman kepada manager cafe tentang keterlibatan Rangga dan Arif. Namun, Manager Cafe Olivier menantang balik untuk membuktikan dengan bersedia meminta manajemen GI untuk menayangkan CCTV. Yang terjadi si Amir mengelak. Lebih lucu lagi, kalau memang sehari sebelum kejadian sudah lihat kenapa baru dibuka saat pengadilan sudah memasuki etape akhir. Bukankah kasus ini sangat menghebohkan dan menyita perhatian publik??

4. Pembenaran yang masih berkaitan dengan point 3 yakni pemberian uang senilai 140 juta yang dibungkus plastik hitam oleh Arif kepada Rangga. Katakan saja betul bahwa Arif dan Rangga bertemu sehari sebelumnya dengan memberikan uang 140 juta oleh Arif kepada Rangga (Biar para Jessica Lovers senang dikitlah...) hehehehee...
Kebenarannya, uang atau isi barang apapun yang terbungkus plastik hitam bisa terlihat isi dalamnya hanya bila si Amir memiliki retina mata secanggih x-ray. Heheheheee... Itupun kalau memiliki kemampuan otak super Einstein yang secepat mesin penghitung uang untuk menghitung cepat dan akurat bahwa ada 140 juta dalam plastik hitam tersebut. Kalau dalam kisah sinetron mungkin bisa dan menjadi bagian paling dinanti karena ada unsur kekonyolan yang super super fantastis.

5. Pembenaran yang masih berkaitan dengan point sebelumnya. Anggap saja benar bahwa Arif bertemu Rangga dan memberikan uang sebesar 140 juta untuk meracuni Mirna. (Sepakat ya Jessica Lovers...)
Ok mari kita bedah kebenarannya. Jika benar seperti itu, artinya Arif mesti memberikan rincian informasi yang cukup detail tentang sosok Jessica. Nah,i ni yang menarik adalah waktu eksekusi. Kenapa? Karena Jessica sendiri menyatakan bahwa dia masih dalam perjalanan sekalipun faktanya dia sudah berada di Olivier Cafe. Ini berarti, Arif akan memberikan informasi yang salah kepada Rangga untuk mengeksekusi dan tentu saja yang meninggal bukan si Mirna tetapi orang lain.

6. Pembenaran selanjutnya adalah dalam sidang Amar putusan, Bang Otto lagi-lagi memainkan kartu as dengan mengelabui publik dan Jessica Lovers dengan mengatakan bahwa Hakim telah bertindak tidak adil karena tidak mempertimbangkan pendapat saksi ahli penasihat hukum serta melecehkan profesi pengacara.
Kebenarannya, saksi ahli yang disodorkan oleh pengacara tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang disampaikan. Salah satu contoh menyangkut BB4 tadi. Bahkan beberapa saksi ahli yang disodorkan bermasalah soal kompetensi yang dimiliki. Contoh: ahli psikologi dan racun. Terus soal pelecehan terhadap profesi pengacara oleh hakim dalam Amar putusan yang dimaksud Bang Otto yang dibagian mana ya....ini sebenarnya bentuk penyangkalan lain yang nyata-nyata untuk mendapatkan simpati lebih dari publik dengan menuduh pengadilan dalam hal ini para hakim sudah ada persengkongkolan di balik layar. Ini bagian penting yang mesti diawasi secara detail oleh pencari keadilan Justice For Mirna.

Itulah alasan kenapa saya menulis sebelumnya tentang Justice For Mirna.Tulisan tersebut semata-mata untuk menajamkan mata hati kita dan rasa keadilan kita sekaligus memberikan alarm bahwa jangan sampai kita terseret oleh pengalihan isu guna mendapatkan asumsi baru sehingga mengaburkan keadilan bagi Mirna. Kenapa?? Karena sekali lagi korban dalam kasus ini adalah Almarhumah Wayan Mirna Salihin yang meninggal secara keji dan tak akan pernah kembali lagi. Semoga kita lebih jeli dan cermat dalam menyaksikan panggung pengadilan yang mulai dipenuhi dengan sandiwara-sandiwara tingkat dewa.

Selamat menyaksikan episode selanjutnya dalam drama kehidupan yang dapat dipastikan akan berjalan penuh dengan adegan-adegan yang akan mengungkap tabir kebenaran berjudul Justice For Mirna.

Akhirnya, mari kita naikan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas secercah keadilan yang masih diberikan atas nama kebenaran melalui para hakim dan jaksa. Semoga kebenaran dan keadilan masih terus bersemayam dalam episode berikutnya.https://joefrigerio.blogspot.co.id/2016/10/justice-for-mirna.html?m=1

2 komentar:

  1. Sungguh masuk akal asumsinya bro... Spt asumsi para hakim.
    Yang akhirnya asumsi itulah yg menjungkalkan jesica...hahahaha

    BalasHapus