Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Senin, 05 Desember 2016

Intip Peluang Timnas Indonesia Menuju Final AFF 2016



Setelah sukses menaklukan Vietnam pada laga semifinal leg pertama dengan skor 2-1. Publik sepakbola nasional mulai harap-harap cemas agar timnas berhasil lolos ke babak final AFF Suzuki Cup dengan menyingkirkan Vietnam. Termasuk beberapa orang teman saya yang menghubungi saya untuk memberikan ulasan tentang peluang timnas. Oya, termasuk seorang adik saya. Heheheeee...syukurlah mulai ada pembaca setia yang ketagihan. (ciye...)

Harus diakui untuk mencapai babak final AFF Suzuki Cup 2016, perjuangan timnas Indonesia disadari tidaklah mudah. Apalagi bertanding di Hanoi, markas Vietnam. Butuh kerja keras dan perjuangan ektra agar selain menaklukan dinginnya Hanoi juga menaklukan ribuan suporter lawan yang dapat dipastikan akan terus ‘menganggu’ mental para pemain Indonesia.

Lantas, bagaimana peluang timnas untuk berlaga di babak final AFF Suzuki Cup 2016? Saya melihat peluang itu cukup besar walau Vietnam juga diuntungkan dengan gol tandang.

Optimisme saya bukan tanpa sebab. Pasalnya, Vietnam sejak bulan mei tak pernah merasakan kekalahan. Kekalahan dari Indonesia merupakan kekalahan pertama tim julukan The Golden Stars. Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2016, kekalahan dari Indonesia merupakan kekalahan kedua. Sebelumnya, Vietnam takluk dari Iraq. Artinya, tim nasional kita memiliki kemampuan yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Alasan selanjutnya, melihat sepak terjang tim nasional kita ketika berhadapan dengan Vietnam di Hanoi. Rekor pertemuan kita tidaklah buruk, bahkan di AFF Suzuki Cup 2004 duet Boaz dan Ilham Jayakesuma merepotkan barisan pertahanan Vietnam dan menggunduli Vietnam dengan skor telak 3-0. Kebetulan, pelakunya kini menjadi kapten tim nasional kita.

Tapi....Vietnam cukup unggul 1-0 dan kita gagal. Benar bahwa cukup menang 1-0 telah berhasil meloloskan Vietnam ke babak final. Tapi pilihan ini sangat beresiko, bila pelatih Vietnam Nguyen Huu Thang hanya menargetkan kemenangan 1-0. Ingat, Indonesia selalu mencetak 2 gol dalam setiap laga pada turnamen kali ini. Penampilan impresif lini serang Indonesia ini mesti juga dihitung oleh Vietnam bila tak ingin menanggung malu di kandang sendiri.

Melihat cara bermain timnas Indonesia yang lebih banyak menunggu untuk melakukan counter attack. Saya kira bila Riedl bijak, maka harus memasang 5 gelandang untuk mengimbangi lini tengah Vietnam. Karena dapat dipastikan Vietnam akan berupaya menekan lini pertahanan kita dengan tujuan segera mendapatkan gol. Meredam keganasan lini tengah Vietnam adalah salah satu cara ampuh agar setidaknya peluang-peluang yang membahayakan lini pertahanan Indonesia dapat diminimalisir sembari memanfaatkan celah yang ditinggalkan para pemain Vietnam di lini belakang.

Hal terpenting adalah jangan mudah kebobolan di menit-menit awal laga bahkan kalau memungkinkan mencuri gol terlebih dahulu agar merusak mental pemain Vietnam juga konsentrasi bertanding Vietnam. Ini penting!! Agar Vietnam semakin keluar menyerang dan meninggalkan lubang menganga di lini belakang sehingga memudahkan para penyerang kita melakukan counter attack cepat dan memanfaatkannya dengan membuahkan gol. 

Sepanjang para pemain Indonesia fokus dan memiliki mentalitas tangguh, tim nasional Indonesia tidak hanya mampu mengimbangi tetapi juga berpeluang mencuri kemenangan di Hanoi. Ketangguhan mental sangat diperlukan karena selain berhadapan dengan pemain kedua belas, wasit yang memimpin laga pun biasanya akan membuat keputusan-keputusan yang sangat dipengaruhi oleh suasana pertandingan. Ini yang perlu diwaspadai para pemain Indonesia.

Terlepas dari hasil akhir laga semifinal leg kedua nanti dan lolos tidaknya Indonesia ke final AFF Suzuki Cup 2016. Indonesia mesti lebih sering melakukan skema yang memungkinkan para pemain kita melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti dari second line. Ini yang menjadi kelemahan lini belakang Vietnam dan mesti dimanfaatkan oleh lini serang Indonesia. Sayangnya, tidak terlihat sering dilakukan para pemain timnas indonesia ketika melakoni laga leg pertama. Terhitung Cuma 3 kali skema tersebut dijalankan yakni melalui Ferdinand Sinaga saat menerima umpan silang Rizky Pora, Lerby ketika menerima umpan dada Boaz, dan Bayu Pradana ketika menerima umpan Rizky Pora saat melakukan tusukan cut back. Padahal, kalau ini lebih sering dilakukan Vietnam bakal mengalami banyak kesulitan.

Soal pilihan bek tengah tentu sangat memusingkan Riedl melihat duet penampilan Manahati dan Hansamu yang tampil brilian pada leg pertama. Terkait siapa yang akan diturunkan, tentu Riedl dan staf kepelatihannya punya pertimbangan teknis dan fisik. Hanya kalau boleh saya ikut rembug, ada baiknya menurunkan Manahati berduet dengan Fachrudin. Lee Chong Vinh tampak kesulitan melewati Manahati yang bermain lugas dan tanpa kompromi.

Pada akhirnya, saya tetap optimis bahwa bila tidak ada hal-hal yang luar biasa dan faktor x yang diluar kendali. Partai Vietnam vs Indonesia akan dimenangkan oleh Indonesia dengan skor 0-2 atau 1-2.  Bagaimana dengan anda? Optimiskah atau justru pesimis? Kalau saya percaya, angka 2 yang menyelimuti perjalanan timnas Indonesia bukanlah sebuah kebetulan.

So, mari kita sambut final AFF Suzuki Cup 2016 dengan nyanyian kebanggaan,” Garuda di dadaku, Garuda kebanggaanku. Kuyakin hari ini pasti menang.”

2 komentar:

  1. Menarik ulasannya Pa Gerald. Sy sll ikuti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Frans untuk atensinya. Salam Dua Jari heheheheeee

      Hapus