Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Jumat, 05 Mei 2017

Beda Pengamat dan Ahli Nujum

Salam olahraga!
Gimana? Masih letih karena begadang? Semoga sudah pada segar karena tim kesayangannya menang. Buat yang kalah gak usah berkecil hati. Masih ada leg kedua.

Selepas dua laga semifinal leg pertama dipentaskan untuk kemenangan Real Madrid dan Juventus, banyak yang bilang ke saya kalo saya payah, salah semua. Sudah baca khan tulisan saya sebelumnya yang berjudul Antara Atletico atau Monaco?

Saya hanya bisa bilang benar adanya bahwa saya salah dalam membuat prediksi setidaknya sudah 50% salah. Kenapa 50%? karena masih ada 50% yang menentukan kesalahan saya menjadi 100% pada laga leg kedua.

Kalau pun nanti saya salah 100% gak masalah menurut saya. Bukannya mau membela diri tapi kesalahan prediksi itu sah-sah saja justru itu menunjukkan bahwa saya telah berlaku sebagai pengamat yang baik. Koq bisa?

Justru itu yang membedakan saya sebagai pengamat dengan ahli nujum. Kalau ahli nurun dia meramal dan ramalan tersebut mestinya mendekati kebenaran karena ada kekuatan supranatural yang melatarbelakanginya tanpa perlu menganalisa. Sedangkan saya bukan ahli nujum dengan kemampuan supranatural tapi saya melakukan pendekatan dengan mengamati dan menganalisa layaknya seorang pengamat.

Harap diingat pula bahwa ramalan dengan alat canggih sekali pun seperti ramalan cuaca kadang meleset apalagi sebuah prediksi yang sangat subjektif menurut pengamatan saya. Itulah sebabnya kenapa tak ada satu pun pengamat di muka bumi ini yang 100% akurat memberikan prediksi. Sejarah mencatat hanya si gurita ajaib di Piala Dunia 2010 yang mampu melakukannya dengan mengamati bendera.

Kenapa? Karena sepakbola itu dinamis. Itulah sebabnya ada misteri dan karena misteri tersebut sepakbola hingga hari ini tetap menjadi candu paling hebat dalam dunia olahraga.

Jadi, pointnya kalau sudah tahu beda antara pengamat dan ahli nujum, saya mau katakan pada anda agar tidak takut membuat prediksi pada bidang yang anda amati. Disitu kemampuan analisa anda akan semakin diperuncing dan dengan sendirinya akan terlatih untuk melihat sisi yang berbeda dari yang dilihat oleh orang kebanyakan. Kenapa berbeda? Karena ketika anda membuat prediksi dan mempublikasikannya sekali pun hanya di lingkungan sekitar anda, disitu anda harus punya alasan dari sisi yang tersembunyi tersebut. Sehingga kemampuan menggali lebih dalam akan muncul dari hasil pengamatan anda.

So, sekali lagi saya belum sepenuhnya salah 100%. Bisa jadi dari kesalahan 50% malah menjadi kebenaran 100% apalagi dalam sepakbola yang begitu dinamis. Siapa tahu? Anda dan saya sepakat bahwa kita bukan ahli nujum khan?

Well, akhirnya saya mau sampaikan terima kasih atas perhatian teman-teman yang rela membaca tulisan di blog ini.

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar