Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Minggu, 07 Mei 2017

Dua Gol Dibalik Kemenangan Juventus


Juventus berhasil meraih angka sempurna dalam laga semifinal Champions League di kandang AS Monaco dengan skor telak 2-0. Ini tentu membuka peluang besar bagi Juventus tidak hanya melaju ke babak final tapi juga mewujudkan mimpi Buffon sebelum mengakhiri karir profesionalnya.

Ada dua gol dan itu terjadi karena dua faktor yang menjadi kunci kemenangan Juventus atas AS Monaco menurut saya yakni :

1. Permainan Non Teknis

What? Yap! Permainan non teknis Juventus sebelum laga dimainkan menjadi faktor kesuksesan yang membuat AS Monaco bermain tak sebagaimana biasanya.

Apa itu?
Sebelum laga bergulir, Juventus memberikan pernyataan psywar bahwa laga semifinal melawan AS Monaco sekaligus ingin melihat potensi terbaik darah-darah muda Monaco untuk dibidik. Halus dan mematikan!

Apa yang terjadi? Para pemain AS Monaco yang mayoritas berusia belia tak bermain lepas karena ada bayang-bayang sedang dipantau. Banyak yang terbebani. Bermain individual untuk memperlihatkan skill dan menepikan kerjasama tim. Lihat saja, dua gol Juventus berawal dari kesalahan individual pemain Monaco yang ingin mempertontonkan skill dan malah direbut pemain Juventus hingga berujung gol ke gawang Monaco.

Darah-darah muda itu terbuai dan lupa kalau laga melawan Juventus butuh permainan tim dengan kombinasi apik. Leonardo Jardim pun sadar akan hal ini. Pergantian pemain di babak kedua dengan pemain berpengalaman dalam diri Moutinho adalah keputusan tepat walau agak terlambat. Tapi jauh lebih baik daripada mesti menanggung kebobolan yang lebih banyak.

Terbukti, pengalaman Moutinho dapat membimbing anak-anak muda Monaco untuk tidak lagi kebobolan dan mempertontonkan kerjasama tim yang apik. Sayang, Juventus sudah bertahan di garis pertahanan yang dalam khas Italia sehingga beberapa peluang yang tercipta tak mampu dikonversi menjadi gol untuk memperkecil dan menyamakan skor.

Strategy permainan non teknis Juventus harus diakui berhasil mengunci ambisi Monaco merajut mimpi menembus final untuk kedua kalinya. Setidaknya, leg pertama menjadi milik Juventus seutuhnya dan meringankan langkah Juventus.

2. Permainan Teknis

Setelah berhasil mengacaukan sistem permainan AS Monaco 'dari dalam' melalui permainan non teknis, Allegri sadar bahwa permainan powerfull Monaco mesti diredam dengan tidak ikut larut dalam permainan tempo tinggi. Juventus pun memainkan tempo sesuai yang diinginkan Si Nyonya Tua dan berusaha meredam dengan memainkan ball position dalam tempo yang sedang-sedang saja sambil melihat celah.

Penempatan Dybala sebagai pemain yang bebas adalah taktik cerdas Allegri saat mengusung 3-5-2 dinamis yang berubah menjadi 4-5-1 kala ditekan. Dybala menjadi target umpan sekaligus tembok yang berfungsi membagi bola ke ruang kosong yang ditinggalkan pemain Monaco. Dengan kemampuan dribble diatas rata-rata disertai kemampuan menjaga bola yang apik, pergerakan Dybala menjadi semacam password untuk membuka pertahanan Monaco.

Hal lain yang menjadi catatan adalah pemanfaatan lebar lapangan dalam pola 3-5-2 yang sukses diperagakan dua bak sayap Juventus. Baik Alves maupun Alex Sandro pantas diacungi jempol untuk akselerasinya yang berlari cepat dari blind side membongkar sisi lebar lapangan.

Singkatnya, skema yang diterapkan oleh Allegri sukses diperagakan oleh pemain Juventus dan sangat tepat. Tapi yang paling fenomenal dan revolusioner tentu saja perubahan peran Mandzukic oleh Allegri dari seorang striker menjadi gelandang box to box sukses menghalau sisi lebar lapangan.

Kedewasaan cara bermain Juventus dengan pola yang sudah fasih diperagakan nyaris sepanjang musim membuat Juventus terlihat sangat tangguh sebagai sebuah sistem untuk ditandingi oleh AS Monaco.

Untuk laga leg kedua, bila Monaco tidak bisa memaksa Juventus untuk bermain dengan tempo tinggi disertai pressing ketat serta cenderung mengikuti tempo si Nyonya Tua, maka sulit bagi Monaco melenggang ke final namun agadium bola bundar tetap berlaku. Karena itu, Juventus mesti tetap hati-hati.
posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar