Selamat Datang By JoeFrigerio

Menu

Animated Buttons - "Pressed Effect"

...

Slideshow

Automatic Slideshow

Change image every 3 seconds:

1 / 3
Bahagia Itu Sederhana
2 / 3
Beriman Itu Sederhana
3 / 3
Hidup Penuh Syukur

Jumat, 28 Juli 2017

Nasihat Pernikahan

Sejujurnya membina rumah tangga dalam ikatan pernikahan suci tak mudah seperti yang dibayangkan. Banyak dari kita justru karam di tengah perjalanan membina rumah tangga.

Maklum, menikah berarti menggabungkan perbedaan antara dua orang manusia. Tidak hanya perbedaan fisik semata tapi lebih dari itu berbagai perbedaan seperti kebiasaan, selera, hingga karakter pribadi masing-masing.

Itu sebabnya, kadang dalam pernikahan kita sering menemui macam-macam alasan pasangan tidak mampu mempertahankan bahligai rumah tangganya. Semuanya bermuara pada satu hal yakni tidak mampu menjembatani atau berdamai dengan perbedaan. Hal kecil atau sepele pun bisa menjadi malapetaka hebat dan mengguncang hubungan pernikahan.

Demi mempertahankan pernikahan, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Kalau boleh saya ibaratkan dengan pengendara lalu lintas di jalan raya.

Ya...seperti halnya lalu lintas di jalan raya. Sering kita temui betapa begitu banyak kendaraan berseliweran dengan kecepatan yang berbeda-beda, karakter mengemudi yang berbeda, hingga tujuan perjalanan yang berbeda di satu jalanan yang sama. Namun ada hal menarik yakni tidak terjadi tabrakan setiap saat. Kenapa?

Pertama dan utama tentu karena pengguna jalan mengerti, memahami, dan mentaati rambu-rambu lalu lintas (aturan berlalu lintas). Nah, untuk urusan rumah tangga tentu kita ketahui bersama aturan utama yang mesti dipakai adalah aturan dari Tuhan melalui ajaran-ajaran agama, kemudian aturan negara, dan yang tak kalah penting adalah aturan sosial berupa adat istiadat. Karenanya, penting untuk pasangan menikah agar mengedepankan aturan. Inilah kunci pertama agar tidak terjadi "kecelakaan lalu lintas" dalam hubungan pernikahan. Bila aturan -aturan tersebut dipatuhi, niscaya perbedaan-perbedaan yang ada tidak menjadi batu sandungan yang bisa menyebabkan perpisahan dalam hubungan pernikahan.

Patuh pada aturan merupakan kondisi ideal namun tak semudah seperti yang dibayangkan. Itulah mengapa kita mendengar ungkapan 'para pemberontak',"aturan dibuat untuk dilanggar." Juga sejumlah pembenaran dalam ungkapan seperti tak ada gading yang tak retak hingga manusia tempatnya salah dan dosa.

Kondisi ideal paham aturan dan mematuhi aturan yang ada memang bukan perkara mudah. Karenanya, kondisi lalu lintas yang berjalan tanpa kecelakaan bukan karena kondisi ideal semua pengguna jalan mengikuti aturan tapi bagaimana para pengguna jalan mencoba mengalah demi keselamatan.

Demikian pula dalam pernikahan. Mengalah adalah pilihan terbaik dengan menumbuhkan sikap saling pengertian. Tanpa itu, seperti halnya berlalu lintas, 'tabrakan' dalam pernikahan berpotensi merusak mahligai kebahagiaan yang coba dibangun.

Kondisi saling pengertian mesti dimiliki oleh para pengguna jalan. Tanpa adanya saling pengertian dari para pengendara mustahil tidak terjadi kecelakaan lalu lintas sekalipun aturan berlalu lintas sudah jelas. Saling pengertian antar pengendara di jalan raya memungkinkan sistem lalu lintas di jalan raya bisa berlangsung tanpa terjadinya tabrakan atau senggolan beruntun yang berakibat fatal. Demikian pula seharusnya pernikahan itu dibangun dengan saling pengertian antar pribadi yang satu dengan lainnya.

Selain itu, berkonsentrasilah. Saat anda mengendarai kendaraan anda wajib berkonsentrasi agar lebih sigap dan dapat menghindari atau meminimalisir keadaan tabrakan dan kecelakaan. Begitu juga dengan menikah tentunya. Pastikan bahwa menikah bukan sekedar rutinitas belaka atau hanya meneruskan tradisi yang sudah berlaku umum. Berkonsentrasilah terhadap hubungan pernikahan anda agar dapat mencapai tujuan dari pernikahan yakni membentuk keluarga yang bahagia.

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar