Nippon memainkan lakon krusial saat menyelesaikan laga grup H. Ini
lakon cerdas sekaligus mengkhawatirkan. Para fans di bangku Stadion
tertangkap kamera harap-harap cemas mengutak-atik HP meilihat hasil laga
Kolumbia vs Senegal. Senegal gagal samakan skor. Nippon melenggang
masuk dalam skenario juara Piala Dunia 2018 bersama 15 tim lainnya. Ini
pilihan lakon versi Akhira Nishino yang sukses dan sangat berani.
Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, dan Nippon pemimpin Asia.
Tulis seorang teman FB. Saya menimpalinya, bukan sekedar Asia tapi juga
Afrika dan Australia. Sembari dalam hati terselip sedikit kebanggaan,
setidaknya tulisan saya diawal Piala Dunia dengan judul Asia Masih
Diatas terbukti.
Lakon Ksatria Samurai Biru pada Piala Dunia kali
ini memang unik. Bermula dari penunjukkan pelatih Akhira Nishino
menggantikan Vahid Halilhodžić hanya dua bulan jelang Piala Dunia
bergulir. Kemudi pun dipercayakan kepada Nishino yang tidak memiliki
catatan mentereng sepanjang karirnya sebagai pelatih selain dianggap
sebagai otak dibelakang layar saat Jepang kalahkan Brazil pada Olimpiade
Atlanta 1996 lalu.
Babak 16 besar Piala Dunia sebenarnya
bukanlah hal baru bagi para Ksatria Samurai Biru. Sebelumnya, di tahun
2002 saat menjadi tuan rumah serta di tahun 2010 lalu mereka sudah
mencicipi kerasnya sistem knock out. Bedanya, kalau pada dua edisi itu
mereka dinahkodai oleh awak asing yakni Philippe Troussier (2002) dan
Alberto Zaccheroni (2010). Nishino menjadi pelatih pertama asli Jepang di pentas
Piala Dunia yang berhasil membawa pasukan Samurai Biru mencapai Babak 16
besar.
Perbedaan ini harusnya membuat Akhira Nishino dan
Ksatria Samurai Biru boleh memiliki asa untuk membuat sejarah baru bagi
persepakbolaan Jepang. Mentalitas Made In Japan dalam dunia ekonomi
mestinya bisa ditransformasikan dalam dunia Sepakbola. Inilah kesempatan
terbaik untuk mendobrak tradisi kelam untuk pertama kalinya lolos ke
babak perempat final. Nippon mesti lolos ke babak perempat final. Walau
tidak mudah karena lawan yang dihadapi adalah Golden Generation, Setan
Merah, Belgia.
Ksatria Samurai Biru tak perlu berkecil hati.
Saatnya mainkan lakon yang tepat. Banyak tim unggulan berjatuhan
membuktikan bahwa dengan lakon yang tepat bukan tidak mungkin Nippon
membuat kejutan terbesar dalam sejarah sepakbola Jepang dan juga dunia.
Toh, rekor head to head dengan Belgia juga tak buruk-buruk amat. Saatnya
Nippon berlakon.
Dengan komposisi pemain yang mayoritas
berkiprah di Eropa, kualitas eksport Nippon memiliki kemampuan untuk
menembus tembok kokoh babak 16 besar. Caranya, hentikan pasokan aliran
bola dari lini tengah Belgia untuk Lukaku. Jika Lukaku terluka,
keluarkan jurus tokubetsu kōgeki tai (unit serangan khusus) samurai di
waktu yang tepat. Kamikaze hancurkan musuh. Asal jangan Kamikaze pada
gawang sendiri.
Nippon berlakon bukan sebuah lelucon. Cheers...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar